Lingkungan
sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan jiwa remaja.
Sekolah selain mengemban fungsi pengajaran juga fungsi pendidikan (transformasi
norma). Dalam kaitannya dengan pendidikan ini, peranan sekolah pada hakikatnya
tidak jauh dari peranan keluarga, yaitu sebagai rujukan dan tempat perlindungan
jika anak didik mengalami masalah.
Oleh
karena itulah disetiap sekolah lanjutan ditunjuk wali kelas yaitu guru-guru
yang akan membantu anak didik jika mereka menghadapi kesulitan dalam
pelajarannya dan guru-guru bimbingan dan penyuluhan untuk membantu anak didik
yang mempunyai masalah pribadi,dan masalah penyesuaian diri baik terhadap
dirinya sendiri maupun terhadap tuntutan sekolah.
Upaya-upaya
yang dapat dilakukan untuk memperlancar proses penyesuaian diri remaja
khususnya di sekolah adalah:
1. Menciptakan situasi sekolah yang
dapat menimbulkan rasa “betah” (at home)
bagi anak didik, baik secara sosial, fisik maupun akademis.
2. Menciptakan suasana belajar mengajar
yang menyenangkan bagi anak.
3. Usaha memahami anak didik secara
menyeluruh, baik prestasi belajar, sosial, maupun seluruh aspek pribadinya.
4. Menggunakan metode dan alat mengajar
yang menimbulkan gairah belajar.
5. Menggunakan prosedur evaluasi yang
dapat memperbesar motivasi belajar.
Karena di
sekolah guru merupakan figure pendidik yang penting dan besar pengaruhnya
terhadap penyesuaian siswa-siswanya, maka dituntut sifat-sifat guru yang
efektif, yakni sebagai berikut (Ryans dalam Garrison, 1956):
1. Memberi kesempatan (alert), tampak antusias dan berminat
dalam aktivitas siswa dan kelas.
2. Ramah (cheerful) dan optimistis.
3. Mampu mengontrol diri, tidak mudah
kacau (terganggu), dan teratur tindakannya.
4. Senang kelakar, mempunyai rasa
humor.
5. Mengetahui dan mengakui
kesalahan-kesalahannya sendiri.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar