Jumat, 12 April 2013

Implikasi Proses Penyesuaian Remaja terhadap Penyelenggaraan Pendidikan



Lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan jiwa remaja. Sekolah selain mengemban fungsi pengajaran juga fungsi pendidikan (transformasi norma). Dalam kaitannya dengan pendidikan ini, peranan sekolah pada hakikatnya tidak jauh dari peranan keluarga, yaitu sebagai rujukan dan tempat perlindungan jika anak didik mengalami masalah.
Oleh karena itulah disetiap sekolah lanjutan ditunjuk wali kelas yaitu guru-guru yang akan membantu anak didik jika mereka menghadapi kesulitan dalam pelajarannya dan guru-guru bimbingan dan penyuluhan untuk membantu anak didik yang mempunyai masalah pribadi,dan masalah penyesuaian diri baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap tuntutan sekolah.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperlancar proses penyesuaian diri remaja khususnya di sekolah adalah:
1.    Menciptakan situasi sekolah yang dapat menimbulkan rasa “betah” (at home) bagi anak didik, baik secara sosial, fisik maupun akademis.
2.    Menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan bagi anak.
3.    Usaha memahami anak didik secara menyeluruh, baik prestasi belajar, sosial, maupun seluruh aspek pribadinya.
4.    Menggunakan metode dan alat mengajar yang menimbulkan gairah belajar.
5.    Menggunakan prosedur evaluasi yang dapat memperbesar motivasi belajar.
Karena di sekolah guru merupakan figure pendidik yang penting dan besar pengaruhnya terhadap penyesuaian siswa-siswanya, maka dituntut sifat-sifat guru yang efektif, yakni sebagai berikut (Ryans dalam Garrison, 1956):
1.    Memberi kesempatan (alert), tampak antusias dan berminat dalam aktivitas siswa dan kelas.
2.    Ramah (cheerful) dan optimistis.
3.    Mampu mengontrol diri, tidak mudah kacau (terganggu), dan teratur tindakannya.
4.    Senang kelakar, mempunyai rasa humor.
5.    Mengetahui dan mengakui kesalahan-kesalahannya sendiri.


Tidak ada komentar :

Posting Komentar