Minggu, 02 November 2014

Koreksi diri, sebelum menyalahkan orang lain :)



Ketidak nyamanan itu pasti ada entah dalam sebuah pekerjaan, sebuah hubungan, sebuah pertemanan, atau bahkan sebuah keluarga. Kadang kita menganggap ketidak nyamanan itu ditimbulkan dari lingkungan sekitar kita. Namun entah disadari atau tidak sebenarnya ketidak nyamanan itu timbulnya dari dalam diri kita sendiri. Ketidak nyamanan timbul dalam diri kita ketika kita sudah tidak bisa beradaptasi atau menyesuaikan diri kita pada lingkungan sekitar kita. Kadang ketika ,ketidak nyamanan itu muncul dalam diri kita, kita bukannya berusaha lebih keras untuk menyesuaikan diri dan membuat diri kita nyaman, tetapi kita malah sibuk untuk menyalahkan orang lain dalam ketidak nyamanan yang kita rasakan.

Kita selalu merasa bahwa kita adalah orang yang paling benar, kita adalah yang paling baik, tapi tahukah kalian bahwa diantara orang yang benar ada yang lebih benar, dan diantara yang baik ada yang lebih baik, jadi jangan pernah menyalahkan orang lain atas ketidak nyamanan yang kita rasakan, lebih baik kita koreksi diri kita dulu, apakah kita sudah benar-benar baik, apakah kita sudah berusaha maksimal untuk menyesuaikan diri. Karena ketika orang lain membuat diri kita merasa tidak nyaman pasti ada alasannya. Mungkin kita duluan yang membuat orang itu merasa tidak nyaman, bisa dari kata-kata kita, tingkah laku kita, atau sifat-sifat kita yang lain, yang kadang tanpa kita sadari pernah melukai perasaan orang lain. Jadi sebelum kita mengkritik orang lain alangkah baiknya kita koreksi diri kita pribadi dulu.. J

Rabu, 29 Oktober 2014

Jadi Guru itu Asikkkkk

Assalamualaikum wr.wb

Apa kabar kawan-kawan blogger semuanya??
hari ini saya mau berbagi cerita tentang pengalaman saya selama saya mengajar 1 tahun terakhir ini.
hmmm... mulai dari mana ya?? hehehe..
kalian semua pasti tau dong, sebagai seorang guru tugas kita bukan hanya sebagai pendidik, namun kita juga harus bisa menjadi suri tauladan atau panutan bagi murid-murid kita.Jadi guru itu menurut saya sebuah tugas yang berat namun mulia, kenapa berat?? karena kita mempunyai tanggung jawab untuk membuat murid yang kita ajar menjadi lebih pintar, lebih baik lagi akhlaknya dll. memang si kalau kita menjalankan dengan ikhlas semua pekerjaan akan terasa lebih ringan, tapi tetap saja ada saat dimana kita merasa jenuh, dan kenapa menjadi guru itu mulia?? karena jika kita bisa mendidik murid kita dengan baik, sehingga mereka bisa menjadi orang sukses, orang yang berbudi pekerti luhur kan kita juga yang senang, kita juga yang bangga. Dan hebatnya lagi guru itu bisa menjadikan muridnya menjadi president, mentri,dll. tapi guru tidak pernah minta imbalan. guru cuma mau anak didiknya semua sukses. :)

Jadi guru itu bukan hal yang mudah kita harus punya kesabaran yang ekstra large untuk menghadapi berbagai macam karakter murid kita, kita juga harus punya kreativitas yang tinggi untuk membuat materi yang kita ajarkan menjadi lebih menarik, menyenangkan dan mudah dipahami. Sekarang saya tau gimana rasanya jadi guru, rasanya kesel yang teramat dahsyat sama murid yang susah dibilangin, rasanya senang ketika murid memahami apa yang kita ajarkan, rasanya bahagia ketika kedatangan kita ditunggu-tunggu murid, rasanya disayangin sama murid, rasanya diberikan perhatian lebih (maklum single), rasanya dihormatin, dll.

hmm... yang paling bahagia itu adalah ketika murid-murid saya menyambut saya ketika saya baru tiba di sekolah, ada yang langsung muji (Ibu cantik deh hari ini hehehe), ada yang langsung bawain tas saya, ada yang ngawal saya sampe masuk kantor guru.. rasanya itu bahagia banget... lebih-lebih dari rasa bahagia waktu denger gaji naik haha.. rasanya itu kalo ga ngajar 1 hari tuh rugi.. jadi ga bisa mantau mereka..

kadang mengajar itu bisa bikin serak, sakit kepala sampe yang paling parah bikin galau, galau mikirin kenapa anak didik saya bandel, susah diatur. pasti deh kebawa pikiran pasti ngerasa apa saya yang ga becus ngajar, apa saya yg ga bisa memahami mereka, apa pengajaran saya ga menarik dll. tapi mengajar itu juga bisa ngilangin galau... kalau liat murid-murid yang baik, yang lucu, semua masalah tuh seketika hilang walaupun sesaat hehehe... mereka suka bikin tingkah konyol untuk menghibur saya sampe saya bisa tertawa lepas :)
pokoknya jadi guru itu asik deh banyak pengalaman. banyak suka dan dukanya.. apalagi di sekolah, saya guru yang paling muda 19 tahun mas broo, mba sist. jadinya saya ngerasa punya ibu dan bapak kedua banyak, punya kakak banyak... jadi paling diperhatiin... hehehe.. udah dulu ya... udah bell.. besok disambung lagi..



Belajar dan Pembelajaran Retno_neo



1.  Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap. Sehingga peserta didik dapat mengetahui hal-hal yang baru dan dapat meningkatkan pengetahuan yang dimilikinya, mengubah dari tidak tahu menjadi tahu, dari yang salah menjadi benar, dan dari kurang baik menjadi baik.
Pengertian belajar menurut beberapa ahli pendidikan dan psikologi diantaranya:
1)    Belajar menurut pandangan Skinner
               Belajar menurut pandangan B. F. Skinner (1958) merupakan suatu perubahan yang terjadi dalam peluang munculnya respon.  
2)    Belajar menurut pandangan Robert M. Gagne
               Meunurut Robert M. Gagne (1970), belajar merupakan perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia yang terjadi setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja.
3)    Belajar menurut pandangan Piaget
               Jean Piaget seorang psikologis Swiss (1896-1980) mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian belajar adalah perubahan struktural yang saling melengkapi antara proses penyesuaian dan penyusunan kembali (pengubahan) informasi baru terhadap informasi yang telah kita miliki sehingga informasi baru tersebut dapat disesuaikan dengan baik.
4)    Belajar menurut pandangan Carl R. Rogers
               Menurut pendapat Carl R. Rogers (ahli psiko terapi) belajar adalah suatu kebebasan atau kemerdekaan untuk mengetahui sesuatu yang baik dan yang buruk, tetapi dengan penuh tanggung jawab.
5)    Belajar menurut pandangan Benjamin Bloom
               Menurut Benjamin Bloom (1956) belajar adalah perubahan kualitas kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik untuk meningkatkan taraf hidupnya sebagai pribadi, sebagai masyarakat, maupun sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa.
6)    Belajar menurut pandangan Jerome S. Bruner
               Jerome S. Bruner (1960) seorang ahli psikologi perkembangan dan ahli psikologi belajar kognitif. Menurutnya belajar adalah suatu cara bagaiman orang memilih, mempertahankan, dan mentransformasi informasi secara efektif.
7)    Winkel
               Belajar adalah suatu aktivitas mental / psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilakn perubahan – perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap-sikap.
8)    Menurut Thursan Hakim, dalam buku Belajar Secara Efektif ( 2005 )
               Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan.

Sedangkan pengertian pembelajaran menurut para ahli diantaranya adalah sebagai berikut :
1)    Trianto (2010:17)
             “Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan”. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Pembelajaran dalam makna kompleks adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangkan mencapai tujuan yang diharapkan.
2)    Dimyati dan Mudjiono (1999:297)
               “Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar”.
3)    UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20.
                “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.
4)    Sudjana (2004:28)
               “Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan”.

Rabu, 01 Januari 2014

Andai Dia Tau (I*** *u**** *******)

Bilakah dia tahu
 Apa yang t’lah terjadi
 Semenjak hari itu
 Hati ini miliknya

Mungkinkah dia jatuh hati 
Seperti apa yang ku rasa
 Mungkinkah dia jatuh cinta
 Seperti apa yang ku damba

Bilakah dia mengerti
 Apa yang t’lah terjadi
 Hasratku tak tertahan 
Tuk dapatkan dirinya

Mungkinkah dia jatuh hati 
Seperti apa yang ku rasa
 Mungkin kah dia jatuh cinta
 Seperti apa yang ku damba

Tuhan yakinkan dia
 Tuk jatuh cinta
 Hanya untukku
Andai dia tahu…

Peran Guru dalam Pengembangan Kurikulum



1.         
                 Berdasarkan kenyataan bahwa guru tahu situasi dan kondisi serta bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar, maka sudah sewajarnya guru berperan dalam pengembangan kurikulum.
                 Sebagai kunci utama keberhasilan pengembangan kurikulum. Guru memegang banyak peranan yang sangat penting, diantaranya :

1.      Pengelolaan administratif
Pengelolaan administratif adalah pengelolaan secara tercatat, teratur dan tertib, sebagai penunjang jalannya pendidikan yang lancar. Ruang lingkupnya antara lain mencakup administrasi kurikulum, administrasi siswa, administrasi personal, administrasi material dan administrasi keuangan.

2.      Pengelolaan konseling dan pengembangan kurikulum
Pengelolaan layanan bimbingan konseling dan pengembangan kurikulum merupakan hal yang mendesak dan diperlukan untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan.Akan tetapi, untuk diperlukan keaqhlian pemahaman prinsip dan penguasaan keterampilan teknis.Diindonesia, pelaksanaan bimbingan konseling diserahkan kepada petugas yang telah memenuhi persyaratan tertentu. Berdasarkan hasil survei dibeberapa negara eropa, kegiatan guru sehari-hari dilembaga pendidikan tempat ia bertugas adalah :

         Melakukan pengelolaan administratif
         Mempersiapkan bahan ajar
         Memberikan layanan konseling dan informasi
         Pertemuan dengan rekan sejawat, dan
         Meneliti dan mengembangakan materi pelajaran

3.   Guru sebagai tenaga kependidikan
          Jabatan guru adalah suatu profesi kependidikan  yang mensyaratkan di kuasainya kemmpuan profesionl yang memdai. Guru tidak hanya berperansebagai guru dalam kelas, ia juga seorang komunikator, pendorong kegiatan belajar, pengembangan alat-alat belajar, penyusun organisasi manager sistem pengajaran dan pembimbing, baik di sekolah dan masyarakat.

4.     Berpatisipasi dalam pengembangan kurikulum
            Guru di harapkan berperan aktif dalam kepanitiaan atau tim pengembang kurikulum, bersama guru lainnya dan orang tua. Peran guru dalam pengembangan kurikulum dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan berikut :
·                Merumuskan tujuan khusus pengajaran berdasarkan tujuan-tujuan kurikulum di atasnya dan karakteristik pelajar, mata pelajaran/bidang studi, dan karakteristik situasi kondisi sekolah/kelas.
·                Merencanakan kegiatan pembelajaran yang dapat secara efektif membantu pebelajar mencapai tujuan yang ditetapkan.
·                Menerapkan rencana/program pembelajaran yang dirumuskan dalam situasi pembelajaran yang nyata.
·                Mengevaluasi hasil dan proses belajar pada pebelajar.
·                Mengevaluasi interaksi antara komponen-komponen kurikulum yang diimplementasikan.

            Guru di libatkan dalam perumusan kebijakan opersional serta perencanaan dan pelaksanaan administrasi pengembangan kurikulum. Oleh karena itu, guru memegang peranan yang cukup penting, baik dalam perencanan,pelaksanan dan pengembangan kurikulum bagi kelasnya.


5.  Meningkatkan keberhasilan sistem intruksional
            Keberhasilan mengajar tergntung pada tiga faktor, yaitu kepribadian, pengetahuan  dan keahlian guru. Kepribadian guru di tandai dengan sikap antusias, dan kecintaan terhadap siswa.Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda satu dengan yang lainnya, maka penampilan mereka di kelaspun berbeda.Guru juga harus mempunyai pengetahuan yang luas dan mendalam tentang semua hal yang berkenaan dengan sistem intruksional.Sebagai pelaksana kurikulum, guru pula yang menciptakan kegiatan belajar mengajar bagi murid-muridnya.Dengan keahlian, keterampilan, dan kemampuan seninya dalam mengajar, guru mampu mencuiptakan situasi belajar yang aktif dan mampu mendorong kreativitas anak.

6.   Pendekatan kurikulum
            Guru yang bijaksana senantiasa berupaya mengembangkan kurikulum sekolah berdasarkan kepentingan masyarakat, kebutuhan siswa serta ilmu pengetahuan ilmu teknologi terkini.Upaya pengembangan inin disertai dengan tindakan yang nyata dikelas. Hasil perbaikan  dan pelaksannan kurikulum diperlihatkan kepada orang tua siswa melalui laporan siswa, dan orang tua tersebut memberikan respon atas laporan tersebut dengan demikian, terjadilah proses pengembangan kurikulum yang berkesinambungan.

7.   Meningkatkan kepahaman konsep diri
            Guru dapat mengembangkan kurikulum dengan cara mempelajari lebih banyak tentang dirinya sendiri. Keberhasila guru terletak pada pengetahuan tentang diri(self- know-ladge) dan pengenalan terhadap kekuatan dan kelemahan pribadi, serta bagaimana mengatasi kelenahan-kelemahan tersebut.

8.    Memupuk hubungan timbal balik yang harmonis dengan siswa
            Tujuan utama guru adalah mengubah pola tingkah laku siswa menjadi lebih baik. Peningkatan kegiatan  belajar siswa lebih banyak ditentukan oleh besarnya harapan guru tentang tingkah laku yang diinginkan. Guru berupaya memajukan dan mendorong kegiatan belajar siswa hingga terjadi perubahan tingkah laku yang diinginkan. Guru hendaknya bersifat menerima, menghargai, dan menyukai siswanya, hingga siswapun menyenangi guru dan menghayati serta harapan gurunya. Dengan demikian terciptalah suasana yang menyenangkan, mendorong belajar, berfikir, memecahkan masalah sendiri, dan mempelajari inkuiri personal secara efektif. Kerja sama seperti ini dapat meningkatkan upaya pengembangan kurikulum