Sabtu, 26 November 2011

asal mula danau lipan


Asal mula danau Lipan


      Di kecamatan muara Kaman kurang lebih 120 km di hulu tenggarong ibukota kabupaten kutai kartanegara di Kalimantan timur ada sebuah daerah yang terkenal dengan nama danau lipan. Meskipun bernama danau, daerah tersebut bukanlah danau seperti danau jempang dan semayang. Daerah itu merupakan padang luas yang di tumbuhi semak dan perdu.
      Dahulu kala kota muara Kaman dan sekitarnya merupakan lautan. Tepi lautannya ketika itu ialah di berubus, kampong muara Kaman ulu yang lebih di kenal dengan nama benua Lawas.
       Pada masa itu ada sebuah kerajaan yang bandarnya sangat ramai di kunjungi karena terletak di tepi laut. Terkenallah pada masa itu di kerajaan tersebut seorang putri yang cantik jelita. Sang putri bernama putri Aji bedarah putih. Ia di beri nama demikian tak lain Karena bila sang putrid itu makan sirih dan menelan air sepahnya maka tampaklah air sirih yang merah itu mengalir melalui kerongkongannya. Kejelitaan dan keanehan putri Aji ini terdengar pula oleh seorang raja cina yang segera berangkat dengan jung besar beserta bala tentaranya dan berlabuh di laut depan istana putri Aji. Raja cina pun segera naik ke darat untuk melamar putrid aji. Sebelum raja cina menyampaikan pinangannya, oleh sang putri terlebih dahulu raja itu di jamu dengan santapan bersama. Tapi malangnya bagi raja cina ia tidak mengetahui bahwa ia tegah di uji oleh putri yang tidak saja cantik jelita tetapi juga pandai dan bijaksana. Putrid merasa jijik melihat kejorokan bersantap dari si tamu. Raja Cina itu ternyata makan dengan cara menyesap, tidak menggunakan tangan melainkan langsung menggunakan mulut seperti anjing. Betapa jijiknya putri aji dan ia pun merasa tersinggung, seolah-olah raja cina itu tidak menghormati dirinya di samping jelas tidak dapat menyesuaikan diri.
        Ketika selesai santap dan lamaran raja cina di ajukan, serta-merta sang putri menolak dengan penih murka sambil berkata,” betapa hinanya seorang putrid berjodoh dengan manusia yang cara makannya saja menyesap seperti anjing.”  Penghinaan yang luar biasa itu tentu saja membangkitkan kemarahan luar biasa dari raja cina itu. Sudah lamarannya di tolak mentah-mentah, hinaan pula yang diterima. Karena sangat malu dan murkanya, tak ada jalan lain selain ditebus dengan segala kekerasan untuk menundukan putri aji. Ia pun segera menuju ke jungnya untuk kembali dengan segenap bala tentara yang kuat guna menghancurkan kerajaan dan menawan putri. Perang dahsyat pun terjadilah antara balatentara cina yang datang bagai gelombang pasang dari laut melawn bala tentara aji. Ternyata balatentarab aji tidak dapat menangkis serbuan dari tentara cina yang mengamuk dengan garangnya. Putrid yang menyaksikan jalannya pertempuran yang tak seimbang itu merasa sedih bercampur geram. Ia telah membayangkan bahwa peperangan itu akan dimenangkan oleh tentara cina. Karena itu timbullah kemurkaannya. Putri pun segera makan sirih seraya berucap,”kalau benar aku ini titisan raja sakti, maka jadilah sepah-sepah ku ini lipan-lipan yang dapat memusnahkan tentara cina beserta rajanya.” Selesai berkata demikian, disemburkanlah sepah dari mulutnya kearah peperangan itu. Dengan sekejap mata sepah sirih putri tadi berubah menjadi lipan yang besar-besar dan ia pun menyerang semua pasukan cina yang sedang berperang dengan gagahnya itu satu persatu. Tentara yang mengetahui serangan lipan yangt tidak terlawan itu segera lari lintang pukang ke jungnya ,  tetapi lipan-lipan itu tidak membiarkan satupun pasukan cina itu lari dan meninggalkan muara Kaman hidup-hidup. Karena lipan-lipan itu telah diucap untuk membinasahkan raja dan bala tentaranya. Raja dan bala tentara cina tak dapat berkisar ke mana pun lagi dan akhirnya mereka semua musnah termasuk jungnya yang di tenggelamkan. Sementara itu aji pun hilang dengan gaib, entah kemana dan bersamaan dengan gaibnya putri maka gaib pulalah air sumur berani, sebagai kekuatan sakti kerajaan itu. Tempat jung cina yang tenggelam lautnya yang kemudian mendangkal menjadi suatu daratan dengan padang luas itulah yang kemudian disebut dengan nama danau lipan.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar