Sabtu, 20 Oktober 2012

Contoh out line Biologi


Bab I. Pendahuluan
I.I.       Latar Belakang Masalah
Salah satu komponen yang berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan adalah proses belajar mengajar, karena proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang berkaitan secara langsung dengan proses dan produk di lapangan. Keberhasilan proses pembelajaran selain ditentukan oIeh cara mengajar guru dan cara belajar siswa juga ditentukan faktor lain seperti kurikulum, sarana dan prasarana, media serta situasi dan kondisi Iingkungan belajar.

Pendidikan biologi merupakan salah satu Ilmu Pengetahuan Alam (lPA), tujuan pendidikan i1mu pengetahuan alam pada hakikatnya adalah perolehan pengetahuan IPA oleh siswa baik sebagai produk maupun sebagai proses. Dalam kenyataannya di lapangan, pengajaran IPA lebih ditekankan pada produk dari pada proses (Amien, 1987: 125).

Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan mengembangkan strategi pembelajaran kooperatif. Uzer Usman (2008:21) berpendapat bahwa dalam menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif setidaknya ada lima variabel yang menentukan keberhasilan belajar siswa, yaitu melibatkan siswa secara aktif, menarik minat dan perhatian siswa, membangkitkan motivasi siswa, memperhatikan kemampuan siswa dan menggunakan alat peraga yang tepat.

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan penguatan. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.

I.2        Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) terhadap hasil belajar biologi pada Materi Konsep Sistem Pencemaan Manusia. Mengingat rumusan masalah di atas masih sangat luas, maka diuraikan menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1.Bagaimana gambaran aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran?
2.Bagaimana gambaran aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung?
3.Bagaimana prosedur yang tepat untuk meningkatkan keaktifan belajar dan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT)?
4.Bagaimana penguasaan materi oleh siswa pada konsep konsep pencemaan manusia?

Bab II. Kajian Teori
II.1      A.Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang memandang keberhasilan individu berorientasikan dalam keberhasilan kelompok.

B. Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran Konvensional adalah metode ceramah atau kuliah (lecture) merupakan suatu cara belajar-mengajar dimana bahan disajikan oleh guru secara monolog (sologuy) sehingga pembicaraan lebih bersifat satu arah (one way communication).


II.2      Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik dari hasil belajar siswa yang tidak menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT.

Bab III. Metodologi
III. 1    Tempat dan waktu pelaksanaan
            Kelas VIII SMP Negeri 1 Sukakarya Juli 2008
           
III.2     Metode/ desain penelitian
            Penelitian menggunakan metode quasi eksperimen, terdapat 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Bab IV. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil prates yang didukung oleh uji perbedaan rata-rata antar prates pada kelompok eksperimen dan kontrol, menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan awal kedua kelompok, kelompok kontrol mempunyai kemampuan awal yang lebih tinggi.
Tetapi setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, menunjukan bahwa secara signifikan skor rata-rata peningkatan prestasi belajar siswa kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan skor rata-rata peningkatan prestasi belajar kelas kontrol.
Skor rata-rata peningkatan prestasi belajar kelas eksperimen adalah 43% berada pada kategori sedang, sedangkan skor rata-rata peningkatan prestasi belajar kelas kontrol adalah 29% berada pada kategori rendah. Hal ini berarti bahwa pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe TGT mempunyai pengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peningkatan prestasi belajar siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional, sehingga hipotesis diterima.

Bab V. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan:

1.      Rata-rata kemampuan awal siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatiftipe TGT.
2.      Rata-rata peningkatan prestasi belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Rata-rata peningkatan prestasi belajar siswa untuk kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah 43% berada pada kriteria sedang, untuk kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional adalah 29% berada pada kriteria rendah.
3.      Keterampilan kooperatif siswa yang dominan dilakukan adalah keterampilan berada dalam tugas.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar