Sabtu, 04 Mei 2013

Hakikat Media Pembelajaran


Hakikat Media Pembelajaran
Untuk mewujudkan kemampuan guru menerapkan azas kekongkritan dibutuhkan adanya media pembelajaran yang tepat. Dengan menggunakan media pembelajaran, pelajaran akan lebih bermakna karena dapat menumbuhkan rasa senang, daya tarik, dan motivasi belajar peserta didik.
Media pembelajaran pada hakikatnya  merupakan saluran atau jembatan dari pesan-pesan pembelajaran yang disampaikan oleh sumber pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa) dengan maksud agar pesan-pesan tersebut dapat diserap dengan cepat dan tepat sesuai dengan tujuannya.
Dalam proses pembelajaran tidak semua pengalaman langsung bisa kita hadirkan pada siswa dalam kelas, untuk maksud itulah kehadiran media akan sangat membantu kita agar dapat membantu siswa agar memberikan berbagai pengalaman, sekalipun dalam bentuk pengalaman tidak langsung. Mengapa perlu media dalam pembelajaran? Pertanyaan yang sering muncul mempertanyakan pentingnya media dalam sebuah pembelajaran. Kita harus mengetahui dahulu konsep abstrak dan konkrit dalam pembelajaran, karena proses belajar mengajar pada hakekatnya adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan berupa isi/ajaran yang dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi baik verbal (kata-kata dan tulisan) maupun non-verbal, proses ini dinamakan encoding. Sedangkan penafsiran simbol-simbol komunikasi tersebut oleh siswa dinamakan decoding.

            Ada kalanya penafsiran berhasil, adakalanya juga tidak. Kegagalan / ketidakberhasilan dalam memahami sesuatu itu terjadi manakala informasi yang kita terima kurang jelas didengar, dibaca, dilihat atau diamati. Kegagalan/ketidakberhasilan atau penghambat dalam proses komunikasi dikenal dengan istilah barriers atau noise. Semakin banyak verbalisme, maka semakin abstrak pemahaman yang diterima. Disini jelas terlihat, peran dan Fungsi utama media pembelajaran yaitu sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif. Fungsi lain yaitu untuk mempercepat proses  belajar, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan mengurangi verbalisme (salah penafsiran).
Harus kita akui bahwa media memberikan kontribusi positif dalam suatu proses pembelajaran. Pembelajaran yang menggunakan media yang tepat, akan memberikan hasil yang optimal bagi pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dipelajarinya. Menurut Kemp & Dayton (1985 : 43), kontribusi media dalam pembelajaran adalah :
·         Penyampaian pembelajaran dapat lebih terstandar
·         Pembelajaran dapat lebih menarik
·         Waktu penyampaian pembelajaran dapat diperpendek
·         Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
·         Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
·         Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan
·         Peran guru berubah kearah yang positif
·         Membuat konkrit konsep-konsep yang absrak.
·         Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar.
·         Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil, dan
·         Memperlihatkan gerakan-gerakan yang terlalu cepat atau lambat.

Pemahamam tentang konsep media pembelajaran tidak terbatas hanya kepada peralatan (hardware), tetapi yang lebih utama yaitu pesan atau informasi (software) yang disajikan melalui peralatan tersebut. Dengan demikian konsep media pembelajaran itu mengandung pengertian adanya peralatan dan pesan yang disampaikannya dalam satu kesatuan yang utuh.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar