1. Fungsi ginjal :
- menyaring zat-zat sisa metabolism dalam darah
- mempertahankan keseimbangan cairan tubuh
- menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur keseimbangan garam” dlm tubuh
- mengeluarkan sisa” metabolisme seperti urea, kreatinin&ammonia.
* apabila salah satu ginjal rusak karena penyakit atau trauma, maka ginjal yang sehat akan mengambil tugas ginjal yang rusak, dan ginjal yang sehat akan membesar
2. Maag terjadi karena perubahan fungsional atau gerakan system pencernaan yang abnormal dalam tubuh terutama yang terjadi setelah makanan dicerna, biasanya akan menyebabkan melambatnya pengosongan ruang perut, sehingga ukuran otot perut mengembang lebih dari ukuran normal dan anda pun akan merasa kembung dan mual. Kembung dan mual merupakan gejala awal penyakit maag.
· Cara pengobatan : memperbaiki gaya hidup dengan makan teratur, mengurangi asupan kopi, makanan pedas, alcohol, mengurangi penggunaan obat-obatan pereda nyeri dan radang.
3. Transportasi
Tumbuhan
Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang) penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misal spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari xylem dan phloem.
Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup berupa O2, CO2, air dan unsur hara. Kecuali gas O2 dan CO2 zat diserap dalam bentuk larutan ion. Mekanisme proses penyerapan dapat berlangsung karena adanya proses imbibisi, difusi, osmosis dan transpor aktif.
A. Imbibisi
Merupakan penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding selnya akan mengembang. Misal masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji kacang yang direndam dalam air beberapa jam.
Difusi merupakan perpindahan zat-zat atau molekul-molekul dari daerah konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah (hipotonik). Misal pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 saat pernafasan, penyebaran setetes tinta dalam air.
CO2,O2 H2O
Difusi CO2,O2 dan H2O
Difusi dapat berlangsung dalam sel-sel hidup, termasuk pada sel tumbuhan. Telah diketahui bahwa isi sel hidup adalah protoplasma yang merupakan satu larutan. Tubuh tumbuhan dibangun oleh sel-sel tumbuhan yang setiap selnya memiliki dinding sel dari selulosa. Dinding tersebut umumnya bersifat permeabel sehingga dapat dilewati air dan zat-zat telarut di dalamnya.
Difusi yang tergantung pada suatu mekanisme transpor khusus dari membran seperti enzim permease disebut difusi terbantu, misalnya difusi ADP ke dalam dan difusi ATP ke luar dari mitokondria.
Gerakan partikel dari tempat dengan potensial kimia lebih tinggi ke tempat dengan potensial kimia lebih rendah karena energi kinetiknya sendiri sampai terjadi keseimbangan dinamis.
• Faktor yang mempengaruhi difusi :
1. Suhu, makin tinggi difusi makin cepat
2. BM makin besar difusi makin lambat
3. Kelarutan dalam medium, makin besar
difusi makin cepat
4. Beda potensial kimia, makin besar
beda difusi makin cepat
C. Osmosis
Osmosis adalah kasus khusus dari transpor pasif, dimana molekul air berdifusi melewati membran yang bersifat selektif permeabel. Dalam sistem osmosis, dikenal larutan hipertonik (larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut tinggi), larutan hipotonik (larutan dengan konsentrasi terlarut rendah), dan larutan isotonik (dua larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut sama). Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya, maka molekul air melewati membran sampai kedua larutan seimbang. Dalam proses osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat (tertarik) ke molekul gula (terlarut), sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati membran. Sedangkan pada larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas (tidak terikat oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yang melewati membran. Oleh sebab itu, dalam osmosis aliran netto molekul air adalah dari larutan hipotonik ke hipertonik.
Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam. Perubahan bentuk sel terjadi jika terdapat pada larutan yang berbeda. Sel yang terletak pada larutan isotonik, maka volumenya akan konstan. Dalam hal ini, sel akan mendapat dan kehilangan air yang sama. Banyak hewan-hewan laut, seperti bintang laut (Echinodermata) dan kepiting (Arthropoda) cairan selnya bersifat isotonik dengan lingkungannya. Jika sel terdapat pada larutan yang hipotonik, maka sel tersebut akan mendapatkan banyak air, sehingga bisa menyebabkan lisis (pada sel hewan), atau turgiditas tinggi (pada sel tumbuhan). Sebaliknya, jika sel berada pada larutan hipertonik, maka sel banyak kehilangan molekul air, sehingga sel menjadi kecil dan dapat menyebabkan kematian. Pada hewan, untuk bisa bertahan dalam lingkungan yang hipo- atau hipertonik, maka diperlukan pengaturan keseimbangan air, yaitu dalam proses osmoregulasi.
D. Transpor aktif
Transpor aktif adalah pengangkutan zat dengan bantuan energi. Sumber energi yang digunakan berasal dari ATP dan ADP. Contoh, pengangkutan glukosa dalam tubuh. Glukosa tidak dapat menembus membran sel sebelum diaktifkan oleh ATP atau ADP. Dengan mengubah glukosa menjadi glukosa fosfat. Untuk membentuk glukosa fosfat diperlukan energi pengaktifan yang tersimpan dalam ATP.
ATP ADP + P + Energi
Glukosa + P + Energi Glukosafosfat
Pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP, melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang akan mengangkut ion Na+ bersama melekul lain seperti asam amino dan gula. Arahnya dari daerah berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Misal perpindahan air dari korteks ke stele.
4. Dalam Proses Pembentukan Sperma (Spermatogenesis) secara rinci sebagai berikut :
Pada fase
awal spermatogenesis, spermatogonium bersifat diploid (2n). Secara mitosis,
spermatogonium akan berubah menjadi spermatosit primer (2n). Berikutnya,
spermatosit primer membelah menjadi spermatosid sekunder secara meiosis
(Meiosis I). Jumlah spermatosit sekunder ada dua, sama besar dan bersifat
haploid (n). Melalui fase Meiosis II, spermatosit sekunder membelah menjadi
empat spermatid yang sama bentuk dan ukurannya. Selanjutnya, spermatid
berkembang menjadi sperma matang yang bersifat haploid (n).
Jika dilihat dari tahapannya, proses
spermatogenesis dibagi menjadi tiga tahapan :
1. Tahapan
Spermatocytogenesis
Yaitu tahapan spermatogonium yang bermiosis
menjadi spermatid primer, proses ini dipengaruhi oleh sel sertoli, dengan sel
sertoli yang memberi nutrisi-nutrisi kepada spermatogonium, sehingga dapat
berkembang menjadi spermatotid.
2. Tahapan
Meiosis
Merupakan tahapan spermatosit primer
bermitosis I membentuk spermatosit sekunder dan langsung terjadi meiosis II
yaitu pembentukan spermatid, dari spermatosit sekunder.
3. Tahapan
Spermiogenesis
Merupakan tahapan terakhir pembentukan
spermatozoa, dimana terjadi transformasi dari spermatid menjadi spermatozoa.
Setelah terbentuk spermatozoa, Sperma ini
terdiri dari tiga bagian yaitu kepala sperma, leher sperma dan ekor sperma.
5. ..
6.
Sistem
saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah
mengirimkan pesan yang berupa rangsang atau tanggapan.
Struktur Sel Saraf
1. Badan sel :
sitoplasma & inti sel.
2. Serabut saraf
(2 macam) :
·
Dendrit, mengirimkan impuls ke badan sel
saraf, pendek, minimal terdapat 1
·
Neurit/akson,
mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain, panjang
3.Selubung Mielin
: lapisan lemak di luar akson yang
merupakan kumpulan sel Schwann.
·
Fungsi : melindungi akson dan memberi nutrisi
4.Sel Schwann :
sel yang membentuk selubung lemak
di
seluruh serabut saraf mielin.
·
Membran plasmanya disebut neurilemma.
5.Nodus Ranvier :
akson yang tidak terbungkus mielin.
·
Fungsi : mempercepat penghantaran impuls.
7.
A. Pernapasan (breathing)
artinya menghirup dan menghembuskan napas. Oleh karena itu, bernapas diartikan
sebagai proses memasukkan udara dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan
mengeluarkan udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan. Sementara, respirasi (respiration) berarti suatu proses
pembakaran (oksidasi) senyawa organik (bahan makanan) di dalam sel sehingga
diperoleh energi.
B. Proses Kimiawi Respirasi Pada Tubuh Manusia
:
1. Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 ---> H2CO3 ---> H2 + CO2
2. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 ---> HbO2
3. Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 ---> Hb + O2
4. Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O ---> H2 + CO2
1. Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 ---> H2CO3 ---> H2 + CO2
2. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 ---> HbO2
3. Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 ---> Hb + O2
4. Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O ---> H2 + CO2
Tidak ada komentar :
Posting Komentar